Jumat, 26 Maret 2010

Posted by Unknown On 3/26/2010 12:43:00 AM

KEBINASAAN

Karenalah maksiat.
Yang mengubah tabiat.
Setiap umat..
Adanya kebinasaan takwa.
Kehancuran iman.

Memohon kekuasaan.
Demi kepentingan.
Bukan kebersamaan.
Agungkan kjujuran.
Dalam kesombongan.

Dalam damai ada cerai.
Dalam persatuan ada perselisihan.
Dan Tindakan zina,Sungguhlah bangga.

Hidup hanya kekonyolan.
Membawa kebisuan bagi mereka yang diam.
Dan keributan bagi mereka yang tertwa tanpa iba.

Jika hidup adalah bencana & kematian adalah anugrah,jdikanlah itu mentari.
Sehingga tampak bagi mereka yang buta.
Buta akan kenikmatan.

Dunia adalah hati.
Sebaik kita mnjaga hati.
Sebaik itu pula dunia ini

Posted by Unknown On 3/26/2010 12:06:00 AM

Penantian Sepi

Karya : Mohammad Alfiyan N.P. Pikoli

Terlalu banyak simfoni yg bergeming di antara kesunyian.

Di antara kesenyapan yg tak mngandung banyak arti.

Di antara sebuah perasaan yg meleburkan satu cinta.

Di antara bebatuan kokoh yang sukar lapuk diterjang kuasa ombak.

Bisikan senyap-senyap yang merambat dari desiran pasir.

Membuatku terbuai dalam alunan perasaan terasing.

Yang sepenuhnya tak kukenal asal usulnya.

Bahkan abstrak tuk dikenal sekeping hati.

ku teringat saat berdiri di samudra pnantian.

Kala sesuatu yang tabu terasa mustahil tuk dimiliki.

Terombang ambing derasnya ombak samudra yg mlemahkanku.

Memutuskan asaku,,mngurai lelahku,,dan menidurkan senyumku.

Hingga tak lagi brlagak sombong diantara sela-sela kesepian.

Terasa sulit semua bagiku.

Menerima tamu yg tak lagi mnghormati kehadiranku.

Sejenak tuk mampir dan kembali brkelana entah ke lain dermaga.

Mungkin ini sbuah dramatisasi kehidupan mereka yang berjuang.

Mencari titik asal mula cinta dilahirkan..

Disaat kesepian dan kesedihan mengaburkan jalan untuk mnujunya.

Mungkin hanyalah sbuah sandiwara.

Yang sengaja trlakoni.

Dalam perdebatan pikiran & hati

di atas pelana khayalku.

Yg dikisahkan puisi dan syair..

Sebagai bait-bait yang tak bersajak..

Kamis, 25 Maret 2010

Posted by Unknown On 3/25/2010 11:57:00 PM

Aku bersyair tanpa hadirmu.

Di atas pelana khayalku.

Berkata seolah bisu.

Dibalik pembicaraan malam yg tabu.

Kali ini aku hanya ingin mrinci,

Setiap titik koma yg bergores seinci.

Mengobati luka yg berdarahkan benci.

Dlam setiap persaan yg kuanggap suci.

Mngkin hanyalah keluguan.

Atau bahkn ketidaktahuan.

Atas setiap keinginan yg menuai hasrat dan harapan.

Merajutnya menjadi suatu keikhlasan.



Dan aku membiaskan syair pda mentari & rembulan.

Yg sedang mencicipi sekeping senyuman.

Hngga ribuan pertanyaan bertamu dipikiranku.

Mengajakku berjalan menghampiri kebingungan yg berliku.

Sungguh,,,sungguh aku tersesat.

Dalam gelapnya cinta yg teramat pekat.

Membuatku kian tak berdaya.

Kala malam meredupkan smua cahaya.

Dan aku akan terus bersandiwara dgn karya.