Aku bersyair tanpa hadirmu.
Di atas pelana khayalku.
Berkata seolah bisu.
Dibalik pembicaraan malam yg tabu.
Kali ini aku hanya ingin mrinci,
Setiap titik koma yg bergores seinci.
Mengobati luka yg berdarahkan benci.
Dlam setiap persaan yg kuanggap suci.
Mngkin hanyalah keluguan.
Atau bahkn ketidaktahuan.
Atas setiap keinginan yg menuai hasrat dan harapan.
Merajutnya menjadi suatu keikhlasan.
Dan aku membiaskan syair pda mentari & rembulan.
Yg sedang mencicipi sekeping senyuman.
Hngga ribuan pertanyaan bertamu dipikiranku.
Mengajakku berjalan menghampiri kebingungan yg berliku.
Sungguh,,,sungguh aku tersesat.
Dalam gelapnya cinta yg teramat pekat.
Membuatku kian tak berdaya.
Kala malam meredupkan smua cahaya.
Dan aku akan terus bersandiwara dgn karya.
0 komentar:
Posting Komentar